Perusahaan Real Estate Keller Williams dan Kultur Bisnisnya

perusahaan-real-estate-keller-williams-dan-kultur-bisnisnya

Perusahaan Real Estate Keller Williams dan Kultur Bisnisnya – Bisnis di bidang property dan real estate adalah salah satu bisnis yang bisa dibilang menjanjikan. Tingginya kebutuhan akan hunian dan rumah serta keterbatasan dari adanya lahan dan wilayah untuk membangun hunian itu membuat perusahaan real estate bisa berkembang dan mendapatkan pasar yang menjanjikan.

Ditambah lagi, harga property dan aset diprediksi dan bahkan dipastikan akan terus meningkat dengan tingginya tingkat populasi dan peningkatannya tiap tahun serta semakin sulitnya mencari lahan dan perumahan. Perusahaan real estate dan property mampu mengasah dan mengolah strategi untuk menjawab kebutuhan dan permintaan pasar.

Tentu saja, tidak semua perusahaan di bidang property dan real estate ini bisa benar-benar sukses dan berkembang pesat. Salah satu perusahaan dan bisnis real estate yang sangat dikenal saat ini adalah Keller Williams. Ini adalah salah satu perusahaan di bidang ini yang cakupannya sudah sangat luas dan begitu banyak dikenal.

Perusahan Keller William adalah perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan dan dimulai dari skala kecil layaknya perusahaan pada umumnya. Bahkan bila melihat latar belakang dari tokoh utama di balik berdiirinya perusahaan ini, ada hal yang menarik dan cukup mengejutkan.

Nama perusahannya adalah Keller Williams namun Keller William ini bukanlah nama dari satu orang. Nama pendirinya sendiri adalah Gary Keller. Gary adalah seorang berkelahiran Amerika Serikat.

Dia merupakan seorang yang awalnya justru tidak mempunyai minat di dunia bisnis, apalagi di dunia bisnis property dan perumahan. Bayangan untuk membuat perusahannya sendiri itu bahkan tidak pernah benar-benar terlintas di benak Gary saat masih muda.

Ini karena minat awal dari Gary kecil dan saat di muda bukanlah di dunia bisnis. Minatnya ada di dunia seni, dan itu adalah seni musik. Hal ini tentu jauh sekali dan tidak berhubungan dengan bisnis, apalagi di bidang property dan real estate.

Ditambah lagi, kedua orang tuanya bukanlah pebisnis, tapi merupakan guru. Dengan demikian, tidak aneh bila memang Gary tidak mempunyai bayangan tentang perusahaan yang justru kemudian melambungkan namanya seperti sekarang. Situasi menjadi berubah ketika Gary mulai memasuki usia untuk masuk perguruan tinggi. Dia awalnya masih tetap ingin masuk ke perguruan tinggi di bidang seni musik.

Namun, orang tuanya kurang setuju akan hal itu dan mendaftarkannya di Baylor University.Hal inilah yang membawa perubahan besar pada dirinya. Selama pendidikannya di universitas, Gary bertemu dengan orang-orang yang tidak lagi di bidang seni dan musik.

Dia justru bertemu dengan orang di bidang hukum, pebisnis, hingga pegawai akuntan. Di antara itu semua, ada rekan di bidang real estate yang membuatnya mengenal tentang binis tersebut dan membuatnya tertarik. Gary pun akhirnya banting setir dan menekuni bidang real estate tersebut hingga saat dia meniti karir usai lulus dari Baylor University.

Semasa kuliah, Gary banyak menekuni dan terlibat dalam seminar hingga program terkait real estate dan juga asuransi. Saat dia selesai dengan pendidikannya sebagai fresh graduate, banyak juga perusahaan yang mendatangi Baylor University untuk mencari calon staff bagi perusahaannya.

Gary pun tertarik dan kemudian dia berpindah ke Austin pada 1979. Dia memulai karirnya tidak dengan langsung membuat perusahaannya sendiri. Di awal karirnya, dia menjadi salah satu karyawan atau staff di suatu perusahaan real estate. Dengan pengetahuan dan minatnya di bidang ini, dia mampu bekerja dengan baik dan bahkan bisa dibilang bahwa karirnya berjalan sangat lancar.

Di bulan pertamanya saja dalam bekerja, dia sudah berhasil menjual lima rumah dan bahkan berhasil menempati posisi sebagai VP dalam kurun waktu sekitar lima tahun bekerjanya. Ini menunjukkan betapa dia memang sangat mencintai pekerjaannya dan ini pun didukung dengan kemampuannya.

Pada akhirnya, Gary Keller memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang membangun karirnya itu. Gary memutuskan untuk membangun perusahaannya sendiri dengan modal dan pengetahuan yang sudah dia dapatkan. Dia pun bekerja sama dengan Joy Williams. Inilah yang kemudian membuat nama perusahaannya menjadi Keller William karena ini merupakan nama dari dua pendirinya.

Di masa awal, Garay menjalankan perusahaan Keller Williams Realtor. Lalu, perusahaan kedua muncul dengan nama Keller Williams Commersial yang dijalankan oleh Joy William.
Ada beberapa hal yang membuat perusahaan Keller Williams ini mampu berkembangn pesat.

Ini tentu tidak terlepas dari pengetahuan dan kemampuan pengelolaan yang dimiliki oleh Gary Williams dan rekannya di masa awal berdirinya perusahaan dan kemudian berkembang pesat seperti sekarang.

Daya tarik yang membuat perusahaan Keller Williams ini mampu menjadi seperti sekarang adalah kedekatan dan perhatian khusus dari perusahaan ini pada agen. Agen memang menjadi bagian yang selalu terlibat dalam jalannya bisnis property dan real estate.

Gary pun sempat menempati posisi ini di awal karirnya. Karena itu, Gary sangat paham dinamika dan apa saja kesulitan yang dihadapi agen. Karena itu, perusahaan Keller Williams pun menaruh perhatian sangat bsar pada peran agen dalam perusahannya. Agen tidak sekedar menjadi salah satu bagian dalam bisnisnya.

Agen pun tidak dianggap sebagai sebatas sarana saja. Pentingnya dari agen ini menjadi perhatian dan bahkan perusahaan Keller Williams bisa dibilang bergantung pada agen. Tidak saja itu, kultur di perusahaan dibangun untuk memberikan ruang dan lingkungan yang bagus bagi para agen.

Agen sentris pun dikenal dalam kultur perusahaan ini dan hal tersebut terbukti efektif dalam membangun dan mengembangan bisnis. Tidak saja diperhatikan, para agen pun bahkan diberikan pelatihan sehingga mereka bisa berkembang dan menjadi lebih bagus kinerjanya.